Manajemen Pemasaran Global
Globalisasi menjadi sebuah tantangan
bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke pasar global. Karena dengan adanya
globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran global
sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar lokal, yaitu pasar
tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap negara memiliki
karakteristik yang beragam sehingga perusahaan harus pula mengamati permintaan
pasar lokal terhadap produk yang dijual. Dengan adanya permintaan yang memiliki
karakteristik berbeda, maka penerapan strategi pemasaran global yang sesuai
dengan kondisi pasar diperlukan. Pendekatan strategi ini dikenal dengan
adaptation marketing strategy. Berbeda dengan konsep sebelumnya, beberapa pakar
memandang bahwa globalisasi telah mengubah perilaku pasar menjadi homogen,
bahwa permintaan pasar cenderung sama. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
Vrontiis dan Trassou (2007), para pendukung konsep strategi pemasaran global
standardisasi percaya bahwa konsumen di dunia ini memiliki kebutuhan dan
keinginan yang relatif sama. Sehingga penerapan strategi yang dikembangkan
menggunakan pendekatan standard marketing strategy. Terkait dengan globalisasi
tersebut, permasalahan yang muncul adalah banyak perusahaan Indonesia yang
belum cukup mampu menghadapi persaingan di pasar global. Pada akhirnya,
Indonesia hanya dijadikan target pasar bagi perusahaan-perusahaan asing.
Sebagai salah satu contohnya adalah pasar otomotif, semua industri otomotif
kelas dunia telah hadir di Indonesia dan menikmati keuntungan yang besar.
Demikian halnya dengan pasar elektronik telah dikuasai perusahaan asal Jepang,
Korea, dan Cina.
Konsep strategi pemasaran global
standardisasi merupakan salah satu pendekatan yang mungkin dapat diterapkan bagi
perusahan Indonesia guna meraih daya saing pemasaran di Indonesia. Hal ini
telah terbukti bahwa sebagian besar perusahaan asing yang masuk ke Indonesia
memasarkan produk-produk yang telah berstandar internasional. Paper ini
bertujuan untuk melakukan kajian terhadap pendekatan strategi pemasaran global
yang secara ilmiah dan dapat diaplikasikan secara praktis bagi perusahaan
Indonesia dalam menghadapi globalisasi persaingan saat ini. Hasil dari
penelitian ini akan memberikan hasil baik secara literatur dan praktis atas
penerapan kedua pendekatan strategi pemasaran global tersebut. Sehingga
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perusahaan Indonesia dalam memilih strategi
pemasaran global sehingga perusahaan Indonesia dapat unggul dalam persaingan
globalisasi.
Globalisasi
Pengertian
Globalisasi adalah proses
integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia,
pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya.Secara etimologi kata
globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti universal
atau menyeluruh. Penambahan imbuhan “ization” pada
kata Globalization artinya
adalah proses mendunia, sehingga arti globalisasi adalah proses sesuatu
(informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi) yang mendunia.
Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya; teknologi internet, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi,
pertukaran pelajar, dan lain-lain. Pada umumnya globalisasi berhubungan dengan
perubahan menyeluruh pada bidang ekonomi, industri, gaya hidup, dan aspek-aspek
kehidupan lainnya.
Strategi Pemasaran
Global
Seperti yang diungkapkan oleh
Viswanathan dan Dickson (2006) bahwa strategi pemasaran global meliputi dua
pendekatan yaitu strategi pemasaran standar dan strategi pemasaran yang
disesuaikan dengan kondisi negara tempat bisnis perusahaan dipasarkan (Standardization
and adaptation of marketing strategies). Strategi pemasaran dengan pendekatan
standar lebih menekankan pada pasar global yang memiliki sifat pelanggan yang
homogen (consumer homogeneity). Strategi ini menekankan perusahaan untuk dapat
memasarkan produk dan layanan yang sama di seluruh dunia dengan menggunakan
identik strategi dengan biaya yang lebih rendah dan margin yang lebih tinggi.
Hal yang sama dikemukan oleh Levitt (1983) bahwa perusahaan multinasional yang
memiliki pasar global akan lebih kompetitif bila mereka mampu menawarkan
produk-produk global yang standar secara fungsional, dapat diandalkan, dan
berbiaya rendah. Beberapa perusahaan yang lebih menekankan kepada preferensi
konsumen akan dibingungkan oleh perilaku konsumen yang selalu berubah-ubah
sehingga menjadi sulit dalam pengambilan keputusan. Perusahaan global akan
mencapai sukses dalam jangka panjang jika ia mampu berkonsentrasi pada pasar
yang konsumen inginkan daripada menggarap pasar yang konsumen pikirkan secara
detail.
Menurut Levitt (1983), perusahaan global
merupakan perusahaan yang mampu menjual dengan biaya relatif rendah di seluruh
dunia dengan satu kesatuan strategi. Menurut Vrontiis dan Trassou (2007), para
pendukung konsep strategi pemasaran global standardisasi percaya bahwa konsumen
di dunia ini memiliki kebutuhan dan keinginan yang relatif sama. Mereka juga
percaya bahwa dunia ini berkembang menjadi semakin sama pada lingkungan wilayah
dan perilaku pelanggannya, mereka tidak memperdulikan darimana konsumen
berasal. Sehingga atas dasar hal itu, strategi pemsaran global yang berfokus
kepada standardisasi akan menjanjikan penciptaan pasar tunggal dengan biaya
yang lebih murah dan keseragaman permintaan pelanggan. Berbeda dengan strategi
yang pertama, Viswanathan dan Dickson (2006) mengungkapkan bahwa pendekatan
strategi yang kedua memiliki asumsi bahwa di setiap negara memiliki
karaktetristik pasar yang berbeda-beda sehingga strategi pemasaran global yang
dikembangkan harus disesuaikan dengan kondisi pasar di suatu negara yang
menjadi target pemasaran.
Contoh
Kasus Pemasaran Global [ Apple.inc ( Iphone ) ]
Apple Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang
berpusat di Cupertino,
California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik
konsumen, perangkat lunak komputer,
dan layanan daring. Perangkat
keras yang diproduksi Apple meliputi telepon pintar iPhone, komputer
tablet iPad, komputer
pribadi Mac, pemutar media
portabel iPod, jam pintar Apple Watch, pemutar media
digital Apple TV, dan pengeras
suara pintar HomePod.
Perangkat lunak yang diproduksi Apple meliputi sistem operasi macOSdan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah
web Safari,
dan perangkat kreativitas dan produktivitas iLife dan iWork, serta berbagai aplikasi profesional
seperti Final Cut Pro, Logic Pro, dan Xcode. Layanan daringnya meliputi iTunes Store, iOS App Store dan Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.
Apple didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada
April 1976 untuk mengembangkan dan menjual komputer pribadi Apple I buatan Wozniak. Perusahaan ini resmi berdiri
dengan nama Apple Computer, Inc. pada
Januari 1977. Penjualan komputer-komputernya, termasuk Apple II, menandai pertumbuhan perusahaan ini. Dalam kurun
beberapa tahun, Jobs dan Wozniak mempekerjakan banyak perancang komputer dan
memiliki lini produksi. Apple menjadi
perusahaan terbuka pada tahun 1980 dan meraup laba yang sangat
besar. Selama beberapa tahun berikutnya, Apple memproduksi komputer-komputer
baru yang memiliki antarmuka
pengguna grafis inovatif seperti Macintosh pertama tahun 1984.
Iklan produk Apple mendapat banyak pujian. Namun, harga produknya yang mahal
dan perangkat lunak yang sedikit menjadi sumber perpecahan antara petinggi
perusahaan. Pada tahun 1985, Wozniak keluar dari Apple dan Jobs mengundurkan
diri. Jobs memboyong sejumlah karyawan Apple dan mendirikan perusahaan baru
pada tahun berikutnya,
Seiring berkembangnya pasar komputer pribadi, angka penjualan komputer
Apple menurun karena para pesaingnya menjual produk yang lebih murah, terutama
komputer yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows.
Perombakan petinggi Apple terus berlangsung sampai CEO Gil Amelio memutuskan
pada tahun 1997 untuk membeli NeXT dan mengajak Jobs kembali ke Apple. Jobs
kembali memimpin perusahaan dan diangkat menjadi CEO tidak lama kemudian. Ia mulai
membangun kembali status Apple dengan membuka toko ritel pada tahun
2001, mengakuisisi sejumlah perusahaan perangkat lunak untuk membangun
portofolio perangkat lunak Apple, dan mengubah sebagian perangkat keras yang
dipakai oleh komputer-komputernya. Apple kembali sukses dan untung besar. Pada
Januari 2007, Jobs mengumumkan bahwa Apple Computer, Inc. berganti nama menjadi
Apple Inc. untuk mencerminkan peralihan fokus perusahaan ke barang elektronik
konsumen. Ia juga meluncurkan iPhone, telepon pintar yang mendapat banyak
pujian dan laris terjual. Pada Agustus 2011, Jobs mundur dari jabatannya
sebagai CEO karena masalah kesehatan dan digantikan oleh Tim Cook. Dua bulan
kemudian, Jobs meninggal dunia. Kematiannya menjadi awal era baru bagi
perusahaan ini.
Pendapatan tahunan global Apple mencapai $229 miliar
pada tahun fiskal 2017. Apple merupakan perusahaan teknologi informasi
terbesar di dunia menurut pendapatan dan produsen telepon
genggam terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Huawei.[5] Pada Agustus
2018, Apple menjadi perusahaan terbuka A.S. pertama yang nilainya di atas US$1 triliun.[6][7] Perusahaan
ini mempekerjakan 123.000 karyawan purnawaktu[8] dan memiliki
504 toko ritel di 24
negara hingga 2018.[9] Apple
mengoperasikan iTunes Store, penjual musik terbesar di dunia. Hingga
Januari 2018, lebih dari 1,3 miliar produk Apple dipakai secara aktif di
seluruh dunia.[10] Perusahaan
ini memiliki pelanggan dengan kesetiaan merek yang
sangat tinggi dan berkali-kali diberi gelar merek paling bernilai di dunia.
Namun, Apple mendapat banyak kritik atas
praktik tenaga kerja oleh para kontraktornya, dampak lingkungan dan praktik
bisnisnya, termasuk sikap anti-persaingan,
serta sumber bahan-bahan produknya
Stategi
pemasaran produk apple.inc
Apple
merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses di
dunia dan membuat kata ‘apel’ dalam bahasa Inggris tidak lagi bersinonim dengan
nama buah. Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci
seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi
kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin
menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis
pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di
abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang
telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat.
Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber
daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan
komunikasi tersukses di dunia.
Walaupun
Apple sudah eksis sejak bertahun-tahun sebelumnya, pemasaran iPhone-lah yang
sukses menancapkan merk Apple di benak para pecinta teknologi komunikasi.
Jika
anda adalah calon pemilik perusahaan atau sedang merintis sebuah bisnis,
berikut adalah beberapa tips sukses pemasaran iPhone Apple yang akan anda
temukan kapanpun anda mengetik marketing strategy of Apple di situs pencari:
1.
Inovasi
Apple
memanfaatkan produk yang sudah populer sebelumnya yaitu iPod dan telepon
genggam serta menyatukan kedua konsep tersebut.
Didukung
dengan riset yang mendalam serta berbagai survey dan penelitian, Apple mampu
menciptakan produk yang menggabungkan kedua konsep produk tersebut menjadi satu
konsep baru yang tidak terasa canggung ketika dioperasikan.
Bahkan
iklan pertama iPhone menggunakan kalimat “there’s never been an iPod that can
do this” dan menanamkan kesan bahwa calon pembeli akan mendapatkan yang lebih
bila membeli iPhone.
Dengan
logo serta nama perusahaan yang mudah diingat, Apple menanamkan ide bahwa
barang-barang produksinya merupakan teknologi canggih yang mudah digunakan dan
user friendly, kebalikan dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat,
semakin rumit pengoperasiannya.
Hal ini juga
diterapkan dalam fitur iPhone yang menggunakan ikon-ikon yang mudah diingat di
menu utamanya.
3.
Pemanfaatan media pemasaran secara
maksimal
Apple
membuat website resmi khusus untuk iPhone dimana para penggunanya dapat masuk
ke situs tersebut untuk menggali segala macam hal tentang iPhone mereka, mulai
dari petunjuk umum pemakaian iPhone, tips dan trik serta update aplikasi serta
seri terbaru.
Penambahan menu
top rated pada daftar aplikasi juga terbukti cenderung mendorong pemilik iPhone
untuk membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar
aplikasi.
4.
Target pemasaran
yang potensial
Apple
menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang (terutama
mereka yang sukses lewat bisnis online) akan menjadi konsumen alat komunikasi
canggih yang setia.
Oleh
karena itu, kampanye pemasaran produk iPhone sejak seri pertama selalu
menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional;
produk yang canggih, trendi dan serba bisa.
5.
Penyesuaian
harga yang konsisten
Prinsip
utama dalam marketing strategy of Apple adalah ‘the latest and the greatest’
yang bermakna Apple harus terus menyesuaikan harga produk lama sementara
membuat produk baru, karena orang cenderung mencari unsur trendi dari teknologi
komunikasi tidak peduli walaupun produk lama masih memiliki banyak fitur yang
berguna. Inilah sebabnya mengapa Apple konsisten menurunkan harga produk hanya
setelah beberapa bulan sebelum mengeluarkan seri baru.
Pemasaran
produk apple.inc Di Indonesia
Apple dikenal dengan aturannya yang
ketat soal pemasaran produk. Namun pasar Indonesia yang disebut unik memaksa
pembesut iPhone ini untuk mengubah strategi pemasarannya.
Di negara-negara lain, Apple biasanya memasarkan iPhone dengan menggandeng operator seluler setempat. Metode yang dilakukan adalah dengan cara bundling iPhone bersamaan dengan penggunaan paket internet selama periode tertentu, umumnya 2 tahun.
Namun nyatanya strategi pemasaran yang kerap disebut jalur closed channel itu tak sesuai untuk pasar Indonesia. Karena konsumen Indonesia lebih suka membeli ponsel secara ‘bebas’ tanpa embel-embel kontrak.
Di negara-negara lain, Apple biasanya memasarkan iPhone dengan menggandeng operator seluler setempat. Metode yang dilakukan adalah dengan cara bundling iPhone bersamaan dengan penggunaan paket internet selama periode tertentu, umumnya 2 tahun.
Namun nyatanya strategi pemasaran yang kerap disebut jalur closed channel itu tak sesuai untuk pasar Indonesia. Karena konsumen Indonesia lebih suka membeli ponsel secara ‘bebas’ tanpa embel-embel kontrak.
"Sebelumnya
strategi itu telah dilakukan Apple dengan menggandeng operator seluler di
Indonesia, tapi dianggap tak efisien. Oleh karenanya untuk tahun 2014 khusus
pasar Indonesia, Apple merubah strategi pemasarannya menggunakan metode open channel," ujar Djatmiko Wardoyo, Director Marcomm Erajaya
Open channel artinya Apple tak hanya memasarkan iphone melalui operator seluler tapi juga melalui distributor. Di Indonesia, salah satu distributor yang dipercaya Apple untuk memasarkan produknya adalah Erajaya.
Pun demikian, disampaikan Djatmiko tetap ada aturan dari Apple yang harus dipenuhi distributor, salah satunya adalah desain toko retail yang harus mengikuti standar Apple. Bahkan demi mengikuti standar tersebut, perabot yang ada dalam toko tersebut pun didatangkan sendiri oleh Apple.
Oleh Apple ini disebut channel excellent program (cep), mereka ingin semuanya excellent. Tak cuma furniture kualitas kelas atas nan solid, sampai stiker dindingnya pun Apple sendiri yang mendatangkannya.
Open channel artinya Apple tak hanya memasarkan iphone melalui operator seluler tapi juga melalui distributor. Di Indonesia, salah satu distributor yang dipercaya Apple untuk memasarkan produknya adalah Erajaya.
Pun demikian, disampaikan Djatmiko tetap ada aturan dari Apple yang harus dipenuhi distributor, salah satunya adalah desain toko retail yang harus mengikuti standar Apple. Bahkan demi mengikuti standar tersebut, perabot yang ada dalam toko tersebut pun didatangkan sendiri oleh Apple.
Oleh Apple ini disebut channel excellent program (cep), mereka ingin semuanya excellent. Tak cuma furniture kualitas kelas atas nan solid, sampai stiker dindingnya pun Apple sendiri yang mendatangkannya.
Daftar pustaka :
1. STRATEGI
PEMASARAN GLOBAL DI PASAR INDONESIA Freddy Simbolon Management Department,
School of Business Management, BINUS University Jln. K. H. Syahdan No. 9,
Palmerah, Jakarta Barat 11480 freddysimbolon@hotmail.com