Minggu, 28 Oktober 2018

Manajemen Pemasaran Global Apple inc.


Manajemen Pemasaran Global

Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke pasar global. Karena dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar lokal, yaitu pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap negara memiliki karakteristik yang beragam sehingga perusahaan harus pula mengamati permintaan pasar lokal terhadap produk yang dijual. Dengan adanya permintaan yang memiliki karakteristik berbeda, maka penerapan strategi pemasaran global yang sesuai dengan kondisi pasar diperlukan. Pendekatan strategi ini dikenal dengan adaptation marketing strategy. Berbeda dengan konsep sebelumnya, beberapa pakar memandang bahwa globalisasi telah mengubah perilaku pasar menjadi homogen, bahwa permintaan pasar cenderung sama. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Vrontiis dan Trassou (2007), para pendukung konsep strategi pemasaran global standardisasi percaya bahwa konsumen di dunia ini memiliki kebutuhan dan keinginan yang relatif sama. Sehingga penerapan strategi yang dikembangkan menggunakan pendekatan standard marketing strategy. Terkait dengan globalisasi tersebut, permasalahan yang muncul adalah banyak perusahaan Indonesia yang belum cukup mampu menghadapi persaingan di pasar global. Pada akhirnya, Indonesia hanya dijadikan target pasar bagi perusahaan-perusahaan asing. Sebagai salah satu contohnya adalah pasar otomotif, semua industri otomotif kelas dunia telah hadir di Indonesia dan menikmati keuntungan yang besar. Demikian halnya dengan pasar elektronik telah dikuasai perusahaan asal Jepang, Korea, dan Cina.

Konsep strategi pemasaran global standardisasi merupakan salah satu pendekatan yang mungkin dapat diterapkan bagi perusahan Indonesia guna meraih daya saing pemasaran di Indonesia. Hal ini telah terbukti bahwa sebagian besar perusahaan asing yang masuk ke Indonesia memasarkan produk-produk yang telah berstandar internasional. Paper ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap pendekatan strategi pemasaran global yang secara ilmiah dan dapat diaplikasikan secara praktis bagi perusahaan Indonesia dalam menghadapi globalisasi persaingan saat ini. Hasil dari penelitian ini akan memberikan hasil baik secara literatur dan praktis atas penerapan kedua pendekatan strategi pemasaran global tersebut. Sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perusahaan Indonesia dalam memilih strategi pemasaran global sehingga perusahaan Indonesia dapat unggul dalam persaingan globalisasi.


Globalisasi

Pengertian Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya.Secara etimologi kata globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti universal atau menyeluruh. Penambahan imbuhan “ization” pada kata Globalization artinya adalah proses mendunia, sehingga arti globalisasi adalah proses sesuatu (informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi) yang mendunia.
Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya; teknologi internet, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-lain. Pada umumnya globalisasi berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada bidang ekonomi, industri, gaya hidup, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Strategi Pemasaran Global
Seperti yang diungkapkan oleh Viswanathan dan Dickson (2006) bahwa strategi pemasaran global meliputi dua pendekatan yaitu strategi pemasaran standar dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi negara tempat bisnis perusahaan dipasarkan (Standardization and adaptation of marketing strategies). Strategi pemasaran dengan pendekatan standar lebih menekankan pada pasar global yang memiliki sifat pelanggan yang homogen (consumer homogeneity). Strategi ini menekankan perusahaan untuk dapat memasarkan produk dan layanan yang sama di seluruh dunia dengan menggunakan identik strategi dengan biaya yang lebih rendah dan margin yang lebih tinggi. Hal yang sama dikemukan oleh Levitt (1983) bahwa perusahaan multinasional yang memiliki pasar global akan lebih kompetitif bila mereka mampu menawarkan produk-produk global yang standar secara fungsional, dapat diandalkan, dan berbiaya rendah. Beberapa perusahaan yang lebih menekankan kepada preferensi konsumen akan dibingungkan oleh perilaku konsumen yang selalu berubah-ubah sehingga menjadi sulit dalam pengambilan keputusan. Perusahaan global akan mencapai sukses dalam jangka panjang jika ia mampu berkonsentrasi pada pasar yang konsumen inginkan daripada menggarap pasar yang konsumen pikirkan secara detail.

Menurut Levitt (1983), perusahaan global merupakan perusahaan yang mampu menjual dengan biaya relatif rendah di seluruh dunia dengan satu kesatuan strategi. Menurut Vrontiis dan Trassou (2007), para pendukung konsep strategi pemasaran global standardisasi percaya bahwa konsumen di dunia ini memiliki kebutuhan dan keinginan yang relatif sama. Mereka juga percaya bahwa dunia ini berkembang menjadi semakin sama pada lingkungan wilayah dan perilaku pelanggannya, mereka tidak memperdulikan darimana konsumen berasal. Sehingga atas dasar hal itu, strategi pemsaran global yang berfokus kepada standardisasi akan menjanjikan penciptaan pasar tunggal dengan biaya yang lebih murah dan keseragaman permintaan pelanggan. Berbeda dengan strategi yang pertama, Viswanathan dan Dickson (2006) mengungkapkan bahwa pendekatan strategi yang kedua memiliki asumsi bahwa di setiap negara memiliki karaktetristik pasar yang berbeda-beda sehingga strategi pemasaran global yang dikembangkan harus disesuaikan dengan kondisi pasar di suatu negara yang menjadi target pemasaran.

Contoh Kasus Pemasaran Global [ Apple.inc ( Iphone ) ]
unilever.jpg


Apple Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumenperangkat lunak komputer, dan layanan daring. Perangkat keras yang diproduksi Apple meliputi telepon pintar iPhone, komputer tablet iPad, komputer pribadi Mac, pemutar media portabel iPod, jam pintar Apple Watch, pemutar media digital Apple TV, dan pengeras suara pintar HomePod. Perangkat lunak yang diproduksi Apple meliputi sistem operasi macOSdan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah web Safari, dan perangkat kreativitas dan produktivitas iLife dan iWork, serta berbagai aplikasi profesional seperti Final Cut ProLogic Pro, dan Xcode. Layanan daringnya meliputi iTunes StoreiOS App Store dan Mac App StoreApple Music, dan iCloud.

Apple didirikan oleh Steve JobsSteve Wozniak, dan Ronald Wayne pada April 1976 untuk mengembangkan dan menjual komputer pribadi Apple I buatan Wozniak. Perusahaan ini resmi berdiri dengan nama Apple Computer, Inc. pada Januari 1977. Penjualan komputer-komputernya, termasuk Apple II, menandai pertumbuhan perusahaan ini. Dalam kurun beberapa tahun, Jobs dan Wozniak mempekerjakan banyak perancang komputer dan memiliki lini produksi. Apple menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1980 dan meraup laba yang sangat besar. Selama beberapa tahun berikutnya, Apple memproduksi komputer-komputer baru yang memiliki antarmuka pengguna grafis inovatif seperti Macintosh pertama tahun 1984. Iklan produk Apple mendapat banyak pujian. Namun, harga produknya yang mahal dan perangkat lunak yang sedikit menjadi sumber perpecahan antara petinggi perusahaan. Pada tahun 1985, Wozniak keluar dari Apple dan Jobs mengundurkan diri. Jobs memboyong sejumlah karyawan Apple dan mendirikan perusahaan baru pada tahun berikutnya,

Seiring berkembangnya pasar komputer pribadi, angka penjualan komputer Apple menurun karena para pesaingnya menjual produk yang lebih murah, terutama komputer yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Perombakan petinggi Apple terus berlangsung sampai CEO Gil Amelio memutuskan pada tahun 1997 untuk membeli NeXT dan mengajak Jobs kembali ke Apple. Jobs kembali memimpin perusahaan dan diangkat menjadi CEO tidak lama kemudian. Ia mulai membangun kembali status Apple dengan membuka toko ritel pada tahun 2001, mengakuisisi sejumlah perusahaan perangkat lunak untuk membangun portofolio perangkat lunak Apple, dan mengubah sebagian perangkat keras yang dipakai oleh komputer-komputernya. Apple kembali sukses dan untung besar. Pada Januari 2007, Jobs mengumumkan bahwa Apple Computer, Inc. berganti nama menjadi Apple Inc. untuk mencerminkan peralihan fokus perusahaan ke barang elektronik konsumen. Ia juga meluncurkan iPhone, telepon pintar yang mendapat banyak pujian dan laris terjual. Pada Agustus 2011, Jobs mundur dari jabatannya sebagai CEO karena masalah kesehatan dan digantikan oleh Tim Cook. Dua bulan kemudian, Jobs meninggal dunia. Kematiannya menjadi awal era baru bagi perusahaan ini.

Pendapatan tahunan global Apple mencapai $229 miliar pada tahun fiskal 2017. Apple merupakan perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia menurut pendapatan dan produsen telepon genggam terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Huawei.[5] Pada Agustus 2018, Apple menjadi perusahaan terbuka A.S. pertama yang nilainya di atas US$1 triliun.[6][7] Perusahaan ini mempekerjakan 123.000 karyawan purnawaktu[8] dan memiliki 504 toko ritel di 24 negara hingga 2018.[9] Apple mengoperasikan iTunes Store, penjual musik terbesar di dunia. Hingga Januari 2018, lebih dari 1,3 miliar produk Apple dipakai secara aktif di seluruh dunia.[10] Perusahaan ini memiliki pelanggan dengan kesetiaan merek yang sangat tinggi dan berkali-kali diberi gelar merek paling bernilai di dunia. Namun, Apple mendapat banyak kritik atas praktik tenaga kerja oleh para kontraktornya, dampak lingkungan dan praktik bisnisnya, termasuk sikap anti-persaingan, serta sumber bahan-bahan produknya

Stategi pemasaran produk apple.inc
Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses di dunia dan membuat kata ‘apel’ dalam bahasa Inggris tidak lagi bersinonim dengan nama buah. Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
Walaupun Apple sudah eksis sejak bertahun-tahun sebelumnya, pemasaran iPhone-lah yang sukses menancapkan merk Apple di benak para pecinta teknologi komunikasi.
Jika anda adalah calon pemilik perusahaan atau sedang merintis sebuah bisnis, berikut adalah beberapa tips sukses pemasaran iPhone Apple yang akan anda temukan kapanpun anda mengetik marketing strategy of Apple di situs pencari:
1.      Inovasi
Apple memanfaatkan produk yang sudah populer sebelumnya yaitu iPod dan telepon genggam serta menyatukan kedua konsep tersebut.
Didukung dengan riset yang mendalam serta berbagai survey dan penelitian, Apple mampu menciptakan produk yang menggabungkan kedua konsep produk tersebut menjadi satu konsep baru yang tidak terasa canggung ketika dioperasikan.
Bahkan iklan pertama iPhone menggunakan kalimat “there’s never been an iPod that can do this” dan menanamkan kesan bahwa calon pembeli akan mendapatkan yang lebih bila membeli iPhone.
Dengan logo serta nama perusahaan yang mudah diingat, Apple menanamkan ide bahwa barang-barang produksinya merupakan teknologi canggih yang mudah digunakan dan user friendly, kebalikan dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat, semakin rumit pengoperasiannya.
Hal ini juga diterapkan dalam fitur iPhone yang menggunakan ikon-ikon yang mudah diingat di menu utamanya.
3.      Pemanfaatan media pemasaran secara maksimal

Apple membuat website resmi khusus untuk iPhone dimana para penggunanya dapat masuk ke situs tersebut untuk menggali segala macam hal tentang iPhone mereka, mulai dari petunjuk umum pemakaian iPhone, tips dan trik serta update aplikasi serta seri terbaru.
Penambahan menu top rated pada daftar aplikasi juga terbukti cenderung mendorong pemilik iPhone untuk membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar aplikasi.
4.       Target pemasaran yang potensial

Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang (terutama mereka yang sukses lewat bisnis online) akan menjadi konsumen alat komunikasi canggih yang setia.
Oleh karena itu, kampanye pemasaran produk iPhone sejak seri pertama selalu menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional; produk yang canggih, trendi dan serba bisa.
5.       Penyesuaian harga yang konsisten

Prinsip utama dalam marketing strategy of Apple adalah ‘the latest and the greatest’ yang bermakna Apple harus terus menyesuaikan harga produk lama sementara membuat produk baru, karena orang cenderung mencari unsur trendi dari teknologi komunikasi tidak peduli walaupun produk lama masih memiliki banyak fitur yang berguna. Inilah sebabnya mengapa Apple konsisten menurunkan harga produk hanya setelah beberapa bulan sebelum mengeluarkan seri baru.
Pemasaran produk apple.inc Di Indonesia
Apple dikenal dengan aturannya yang ketat soal pemasaran produk. Namun pasar Indonesia yang disebut unik memaksa pembesut iPhone ini untuk mengubah strategi pemasarannya.

Di negara-negara lain, Apple biasanya memasarkan iPhone dengan menggandeng operator seluler setempat. Metode yang dilakukan adalah dengan cara bundling iPhone bersamaan dengan penggunaan paket internet selama periode tertentu, umumnya 2 tahun.

Namun nyatanya strategi pemasaran yang kerap disebut jalur closed channel itu tak sesuai untuk pasar Indonesia. Karena konsumen Indonesia lebih suka membeli ponsel secara ‘bebas’ tanpa embel-embel kontrak.

"Sebelumnya strategi itu telah dilakukan Apple dengan menggandeng operator seluler di Indonesia, tapi dianggap tak efisien. Oleh karenanya untuk tahun 2014 khusus pasar Indonesia, Apple merubah strategi pemasarannya menggunakan metode open channel," ujar Djatmiko Wardoyo, Director Marcomm Erajaya
Open channel artinya Apple tak hanya memasarkan iphone melalui operator seluler tapi juga melalui distributor. Di Indonesia, salah satu distributor yang dipercaya Apple untuk memasarkan produknya adalah Erajaya.

Pun demikian, disampaikan Djatmiko tetap ada aturan dari Apple yang harus dipenuhi distributor, salah satunya adalah desain toko retail yang harus mengikuti standar Apple. Bahkan demi mengikuti standar tersebut, perabot yang ada dalam toko tersebut pun didatangkan sendiri oleh Apple.

Oleh Apple ini disebut channel excellent program (cep), mereka ingin semuanya excellent. Tak cuma furniture kualitas kelas atas nan solid, sampai stiker dindingnya pun Apple sendiri yang mendatangkannya
.

Daftar pustaka :

1. STRATEGI PEMASARAN GLOBAL DI PASAR INDONESIA Freddy Simbolon Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 freddysimbolon@hotmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar