Paper 7
Manusia dan
keindahan
·
Pengertian keindahan
Keindahan
biasanya diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacar celanya, bersih,
mulus, mempesona
sempurna, mengagumkan dan memiliki daya tarik. Itulah inti kesan tentang
keindahan yang tercertus melalui desah ucapan; oh, alangkah indahnya. Bahasa
tentang pengertian keindahan terkait dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal
ini terdapat semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan pengelihatan
dengan perasaan.
Keindahan adalah kesatuan dan
keanekaan.yang dikatakan kesatuan adalah pengamatan, perasaan, pemikiran, dan
pengindraan pandangan serta sasaran tujuan kepada obyek yang dikatakan indah.
Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai
macam bentuk keindahan yang tercakup didalam sejumlah objek yang dikatakan
indah. Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari
keindahan alami dan keindahan non alami.
1.
Keindahan
alami : tak
dapat di poles karena esensi “indah” terletak didalam keindahan itu sendiri
bukan diluarnya. Itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan
rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah kecuali oleh sifat alaminya
sendiri. Misalnya; dimalah hari langit yang cerah bertaburan bintang yang gemerlap
sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap, awan mulai menebal pertanda akan
turun hujan lebat.
2.
Keindahan
non alami : keindahan yang ada dengan sengaja karena ada campur
tangan manusia. Dari keindahan alami ditransfer kedalam bentuk keindahan non
alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu,
selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan serta kemampuan
daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang mengalihkan wujud keindahan
alami kedalam kanvas (seni lukis), ritma-ritma dalam bentu lagu (seni suara),
dan susunan kata puisi (seni sastra).
·
Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
diam-diam memikirkan sesuatu, atau
Memikirikan sesuatu dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung.dalam
merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain:
teori pengungkapan, metafisik dan psikologis.
1.
Teori pengungkapan
Dalil teori ini ialah
bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu
pengungkapan dari perasaan manusia ) teori ini terutama berhubungan dengan apa
yang dialami seseorang seniman ketika menciptakna karya seni.
2.
Teori metafisik
Teori ini yang bercorak
metafisikk merupakan salah satu conto dari teori yang tertua, yakni yang
berasal dari plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik
filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni plato
mengungkapkan suatu teori peniruan. Ini sesuai dengan metafisika plato yang mendalilkan
dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada taraf yang
lebih rendah terdapat realita duniawi
ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi.
3.
Teori psikologis
Para ahli
estetik pada abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut
hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode
psikologis. Misalkan berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bahwa sadar dari seseorang seniman.
Sedang karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang
wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
· Pengertian keserasian
Keserasian berasal dari
kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai
benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang
berpakaian hams dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau
disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan,
bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan
(unity). { igedepraditya.blogspot.com
}
· Hubungan manusia dan keindahan
Hubungan antara manusia dan
keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki
ketika manusia tersebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu,
akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah di berikan
kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat
dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia
memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya
sendiri) dalam ruang renungan, dengan
akal pikiran manusai melakukan kontemnplasi
komprehensif guna mencari nilai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu
penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan
salah satu indicator dari keindahan,
Akal dan budi merupakan kekayaan
manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki
kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak
atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda.
Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan
kehendak dan keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Dengan adanya keinginan-keinginan
tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan
yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terralisasikan.
Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-nya kepada kita (manusia) yakni
berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan oleh
karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara
hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika
manusia tidak akan sempurna. Karena
salah satu unsure dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah makhluk
hidup, jadi dia sangat memerlukan
estetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar