Minggu, 01 November 2015

tugas ibd PAPER 7-manusia dan keindahan



Paper 7
Manusia dan keindahan
·         Pengertian keindahan
Keindahan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacar celanya, bersih, mulus, mempesona sempurna, mengagumkan dan memiliki daya tarik. Itulah inti kesan tentang keindahan yang tercertus melalui desah ucapan; oh, alangkah indahnya. Bahasa tentang pengertian keindahan terkait dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan pengelihatan dengan perasaan.
            Keindahan adalah kesatuan dan keanekaan.yang dikatakan kesatuan adalah pengamatan, perasaan, pemikiran, dan pengindraan pandangan serta sasaran tujuan kepada obyek yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup didalam sejumlah objek yang dikatakan indah. Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami.
1.      Keindahan alami : tak dapat di poles karena esensi “indah” terletak didalam keindahan itu sendiri bukan diluarnya. Itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah kecuali oleh sifat alaminya sendiri. Misalnya; dimalah hari langit yang cerah bertaburan bintang yang gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap, awan mulai menebal pertanda akan turun hujan lebat.
2.      Keindahan non alami : keindahan yang ada dengan sengaja karena ada campur tangan manusia. Dari keindahan alami ditransfer kedalam bentuk keindahan non alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan serta kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang mengalihkan wujud keindahan alami kedalam kanvas (seni lukis), ritma-ritma dalam bentu lagu (seni suara), dan susunan kata puisi (seni sastra).



·         Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung; diam-diam memikirkan sesuatu, atau
Memikirikan sesuatu dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.dalam  merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain: teori pengungkapan, metafisik dan psikologis.
1.      Teori pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ) teori ini terutama berhubungan dengan apa yang dialami seseorang seniman ketika menciptakna karya seni.
2.      Teori metafisik
Teori ini yang bercorak metafisikk merupakan salah satu conto dari teori yang tertua, yakni yang berasal dari plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni plato mengungkapkan suatu teori peniruan. Ini sesuai dengan metafisika plato yang mendalilkan dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita  duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi.
3.      Teori psikologis
Para ahli estetik pada abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalkan berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bahwa sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

·      Pengertian keserasian
            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity). { igedepraditya.blogspot.com }


·      Hubungan manusia dan keindahan
            Hubungan antara manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tersebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah di berikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri)  dalam ruang renungan, dengan akal pikiran manusai  melakukan kontemnplasi komprehensif guna mencari nilai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indicator dari keindahan,
            Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak dan keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
            Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terralisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
            Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna.  Karena salah satu unsure dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah makhluk hidup, jadi  dia sangat memerlukan estetika.
                         { http://corneliaagassi.wordpress.com }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar